Sejarah Penemuan Trem

Trem
Trem merupakan kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota. Trem yang berselang waktu 5-10 menit berangkat, bisa merupakan solusi untuk kemacetan. Rangkaian trem umumnya satu set (terdiri atas dua kereta) agar tidak terlalu panjang. Disebut Light Rail karena memakai kereta ringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberat kereta api yang 40 ton. Letak rel berbaur dengan lalu-lintas kota, atau terpisah seperti bus-way, bahkan bisa pula layang (elevated) atau sub-way, hanya untuk sebagian lintasan saja.

Trem atau lengkapnya Trem Kota merupakan alternatif dalam menanggulangi kemacetan kota. Kendaraan ini biasanya hanya terdiri atas satu set (dua gerbong), karena harus menyesuaikan dengan keadaan lingkungan jalan kota yang tidak boleh terlalu panjang, karena berbaur dengan lalu lintas kota lainnya. Namun bisa saja dua set atau 4 kereta (HRT - Heavy Rail Transit - satu set adalah 4 kereta).

Trem atau troli memiliki asal usul dari trem jalanan yang ditarik kuda yang diperkenalkan di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa pada tahun 1830-an. Sebuah kereta kuda di atas rel yang bisa mengangkut orang dua kali lebih banyak untuk tenaga kuda yang sama dikenal sebagai "omnibuses" atau kereta yang terbuka untuk setiap orang (yang membayar karcis) yang berjalan di atas jalan kotor atau beraspal. Dengan rel berkendara menjadi lebih halus dan gesekan berkurang.


Awal ide penemuan Trem

Adalah Thomas Davenport, seorang pandai besi di Vermont yang membuat motor listrik Amerika pertama pada tahun 1834.

Pria kelahiran 9 Juli 1802, di Williamstown, Vermont tersebut, menyaksikan motor listrik komersial pertama di Penfield Iron Works. Pada awal 1834, ia mengembangkan motor listrik bertenaga baterai. Dia menggunakan motor tersebut untuk menggerakkan sebuah kendaraan model yang kecil yang berjalan di atas jalur khusus /rel. Temuan ini membuka jalan untuk kemudian dikenal sebagai trem (streetcar).

Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik.


Pemakaian trem pertama kali

Pada tahun 1832, Trem pertama diperkenalkan di New York City, Amerika Serikat. trem tersebut ditarik kuda untuk menggantikan omnibuses, yang segera diikuti di banyak kota yang lebih kecil di seluruh negara itu.

Pada tahun 1850-an, rute yang serupa menjadi populer di Paris. Sementara di Inggris pada tahun 1860-an. Pada tahun 1870-an, beberapa kota bereksperimen dengan sistem yang digerakkan uap, tetapi secara umum, mesin uap terlalu berat untuk lintasan trem yang telah dipasang itu.

Hingga Akhirnya seorang penemu bernama Andrew S. Hallidie membuat kereta kabel yang memberikan solusi, terutama di kota-kota berbukit seperti Seattle dan San Fransisco. Sistem yang ada di San Fransisco dipasang pada tahun 1873, dan sebagian darinya masih bertahan sampai abad 21. Sistem bel lonceng untuk berkomunikasi di antara penjaga karcis dan penjaga pintu dimodelkan pada sistem yang sama yang digunakan untuk berkomunikasi antara ruang kemudi dan ruang mesin pada kapal uap awal. Kereta kabel dijalankan oleh mesin uap di pusatnya yang menarik kabel yang ada di bawah lintasan, yang dengannya kereta akan mendekat dan berjalan dengan kecepatan yang tetap. Kereta itu akan berhenti dengan melepaskan kabelnya dan menggunakan rem.

Ketika sistem ini terpasang, rel jalanan yang digerakkan listrik pertama kali dibuat, yang pertama di daerah pinggiran kota Berlin oleh Erns Werner von Siemens (1812-1892), yang mendemonstrasikannya pada tahun 1879 dan memperkenalkannya pada tahun 1881. Sistem Siemens pertama-tama menggunakan satu rel logam untuk memasok arus listrik dan rel yang lain untuk mengembalikan arus listrik. Sistem ini segera terbukti berbahaya, terutama ketika ada kendaraan yang melintas atau pejalan kaki menyentuh kedua rel itu secara bersamaan. Siemens segera mengganti sistem itu dengan kail ikan (fish rod)—tipe penyusunan yang akan mendatangkan arus listrik dari kawat yang dipasang di atas kereta. Kumparan ini menjadikan trem listrik disebut troli (trolley).

Sistem itu segera berkembang di kota-kota Amerika Serikat dan Eropa, dengan cepat mengantikan trem yang selebumnya ditarik oleh kuda. Di Amerika Serikat, Frank J. Sprague (1857-1934) mengembangkan sebuah tiang Troli yang bisa berputar yang membuat trem semakin fleksibel di sudut-sudut yang melingkar, dengan memasangkan sistemnya yang pertama di Richmond Virginia pada tahun 1888. Sistem-sistem yang menggunakan perlengkapan Sprague berkembang pesat pada dekade awal abad 20. Pada tahun 1917 ada sekitar 45.000 mil lintasan trem di Amerika Serikat, dan penumpang yang dibawa di atas lintasan ini semakin banyak dan tahun 1919 sampai 1920. Tetapi, seiring muncul dan tumbuhnya popularitas mobil, trem, dengan rutenya yang tertentu dan teratur, menjadi macet dalam lalu-lintas masyarakat urban, dan penggunaannya mulai berkurang. Beberapa lintasan trem yang mendukung bangunan-bangunan di taman-taman bermain di daerah pinggiran kota untuk menarik para pelancong, dan di banyak kota, keberadaan lintasan trem membentang ke lokasi-lokasi pedesaan yang mendorong pengembangan trem di daerah pinggiran yang menjadi pertanda awal dari perubahan yang dilakukan mobil. Ini merupakan dasar utopia borjuis dari daerah pinggiran. Sebagai bentuk transportasi pada awal abad 20, trem telah menjadi ikon bagi nostalgia masyarakat urban.


Sumber: