Naufal Raziq - Remaja Penemu Listrik dari Pohon Kedondong

Naufal Raziq
Naufal Razi ( National Geographic Indonesia)
Naufal Raziq (14 tahun) adalah remaja laki-laki berusia 14 tahun asal Langsalama, Aceh yang telah mampu menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Bermula dari menyimak pelajaran di kelasnya, Naufal beride: menghasilkan energi listrik dari pohon. Bacah siswa kelas 3 MTs Negeri Langsa Lama Aceh ini berhasil menemukan pohon Pijar sebagai sumber penghasil energi listrik. 

Naufal Raziq adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Supriaman dan Deski. Ia memiliki cita-cita dan keinginannya ke depan ingin menjadi ilmuwan.

Ilmu pengetahuan yang dimiliki tidak hanya dari sekolah, namun juga adanya dukungan sang Ayah yang sangat membantu dalam percobaannya tersebut. Ayah Naufal bekerja di elektronik sehingga sedikit banyak Naufal tahu alat-alat elektronik.


Penemuan

Sebelum berhasil dengan temuannya, Naufal sudah melakukan lebih dari 60 kali percobaan dan menelan biaya sekitar Rp14 juta.

Dalam sebuah Video yang ada di National Geographic, Naufal menjalaskan semua tentang temuannya. Sebelum terkenal seperti sekarang, Naufal sebelumnya hanya coba-coba.

Berawal dari pelajaran di sekolah, Naufal akhirnya berhasil menciptakan tenaga listrik dari batang pohon. Percobannya pertanakali dilakukan pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Akhirnya ia menemukan kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik.

Hasil temuan energi dari pohon kayu ini memang sederhana, dengan rangkaian yang terdiri dari pipa tembaga, batangan besi, kapasitor dan dioda, arus listrik yang dihasilkan sangat tergantung kepada kadar keasaman pohon.

Dengan temuannya ini, satu rumah dapat dialiri listrik melalui sepuluh pohon kedondong pagar. Saat ini ia mulai mengembangkan listrik dari pohon tersebut dengan semakin menyempurnakannya.

Lebih lanjut, Naufal menjelaskan bahwa saat ini energynya belum begitu stabil, sehingga kami mencoba dengan proses charging menggunakan batery sebagai penyimpan daya, sehingga energy dari pohon kedondong siang harinya dapat disimpan di batery dan untuk malamnya dapat kembali energynya digunakan menghidupkan lampu.

Melansir dari situs Pertamina, Naufal berkata, "Saat ini saya sedang mencari cara agar daya recovery pohon listrik bisa kembali seperti sediakala dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga proses charging saat tengah hari bisa optimal dan ketika malam tiba listrik dari pohon bisa digunakan kembali untuk menghidupkan lampu."


Dibantu oleh PT Pertamina EP Rantau Field

Tahun lalu dalam kegiatan Pertamina Science Fun Fair 2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka, masyarakat dibuat takjub oleh siswa kelas 3 MTs Negeri Langsa Lama Aceh yang berhasil menemukan pohon Pijar sebagai sumber penghasil energi listrik.

Penelitian yang dibantu oleh PT Pertamina EP Rantau Field dalam hal pendanaan dan pengembangan pohon pijar untuk menerangi Kampungnya yang belum tersentuh jaringan listrik.

Penemuan Naufal Raziq (15 tahun) telah bermanfaat dan digunakan oleh PT Pertamina EP melalui Rantau Field dengan mengimplementasikan teknologi pohon energi untuk bantu sekolah Anak Merdeka dan beberapa rumah dan  fasilitas umum  di desa terpencil Tampor Paloh Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur untuk bisa mendapatkan penerangan di malam hari.

Selain itu, pohon energi ini juga telah dipasang di lokasi Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina di Aceh Tamiang, yang juga menjadi laboratorium tree energy dalam pengembangannya untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal.


Sumber: