Penemu Tabung Sinar Katoda - Ferdinand Braun

Ferdinand Braun
Tabung sinar katode (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya. Siapa dan bagaimana Ferdinand Braun menemukan tabung sinar katode? berikut ini penjelasannya.

Karl Ferdinand Braun adalah seorang fisikawan Jerman, Braun berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi radio dan televisi: ia berbagi dengan Guglielmo Marconi dalam Hadiah Nobel Fisika 1909 untuk "sumbangan pada pengembangan telegrafi nirkabel." Iapun telah dikenal sebagai penemu prinsip kerja diode kristal pada tahun 1874.

(Baca juga: "Para Penemu Komponen Elektronika")


Biografi

Karl Ferdinand Braun dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1850 di Jerman. Ayahnya seorang pegawai pengadilan di Fulda (Jerman).

Braun belajar di Universitas Marburg dan menerima gelar di Universitas Berlin pada tahun 1872. Ia menjadi direktur di Lembaga Fisika dan profesor fisika di Strasbourg (1895).

Pada tahun 1897, ia membuat osiloskop tabung sinar katode pertama. Teknik ini digunakan oleh sebagian besar peralatan TV dan monitor komputer. Tabung katode masih disebut "tabung Braun" (Braunsche Röhre) di negara penutur bahasa Jerman (dan di Jepang: Buraun-kan).

Pada tahun 1909 Braun menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika dengan Guglielmo Marconi untuk "sumbangan pada pengembangan telegrafi nirkabel."

Pada awal Perang Dunia I Braun pindah ke Amerika Serikat untuk mempertahankan stasiun nirkabel Jerman yang terletak di Sayville (Long Island) terhadap serangan oleh Marconi Corporation yang dikendalikan Inggris (saat itu Amerika Serikat belum terjun dalam perang).

Braun meninggal di rumahnya di Brooklyn sebelum perang berakhir, pada tahun 1918.


Karier dan Perjalanan Hidupnya

Braun memiliki sifat skeptis dan serba ingin tahu yang kuat tentang kejadian-kejadian alam yang dijumpainya. Dia sangat tertarik dengan ilmu fisika dan filsafat. Setelah menamatkan sekolah menengah, ia cenderung mempelajari filsafat dan berhasil meraih gelar doktor dibidang itu. Namun hobinya di bidang fisika tidak dia tinggalkan.

Pada tahun 1872-1885, sembari menggeluti bidang fisika, dia menjadi guru fisika di sekolah menengah di Leipzig, kemudian menjadi dosen di Marburg, Strasbourg dan Karlsruhe. Selain mengajar, dia juga gemar menulis artikel ilmu pengetahuan modern dalam mingguan Die Fligenden Blatter.

Selain itu, dia juga menulis buku yang berjudul Der Junge Mathematiker und Naturforscher. Braun senantiasa menemukan hal-hal yang baru, diantaranya, ia mengembangkan sejenis pirometer listrik guna mengukur suhu yang tinggi, menentukan kenaikan suhu bumi melalui lubang-lubang galian yang dalam dan menemukan dampak pelurus pada pada semikonduktor yang merupakan dasar bagi elektronika modern. Berkat jasanya pula, maka transistor dan diode dapat berfungsi. Selama hidupnya di Eropa (Jerman) ia jarang berada dirumah dalam waktu yang lama.


Tabung Sinar Katoda

Tabung sinar katode (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT)
Tabung sinar katode (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT)
Braun menikah pada tahun 1885 dan setelah pernikahannya, ia melakukan riset keliling Eropa, Amerika dan gurun Sahara di Afrika. Sepulang dari beberapa negara pada tahun 1897, ia menayangkan temuannya yang cukup modern saat itu.

Temuan itu tak lain adalah tabung gambar yakni tabung yang mampu menyerap sinyal-sinyal yang diwujudkan dalam bentuk gambar. Temuan itu ia populerkan dan di publikasikan di depan para mahasiswa Universitas Strasbourg.

Penjelasan mengenai tabung gambar ini adalah bahwa tabung gambar tersebut dapat menampilkan arus bolak-balik dari pusat pembangkit listrik Strasbourg secara langsung berupa gelombang sinus yang kemudian hari diterima sebagai lambang arus bolak-balik, muncul pada permukaan suatu Polygon (bersegi banyak) berputar yang memantul.

(Baca juga: "Sejarah Penemuan Sinar Katoda")

Sinar datang dari sebuah tabung berbentuk alat pemukul, dari katode atau elektron tabung sinar. Kekuatan magnetis mengarahkan elektron-elektron yang terkumpul, yaitu partikel-partikel inti yang sangat cepat, yang pada saat itu tampak tidak dapat dikendalikan, melalui tabung gelas. Titik-titik sinar di ujung tabung kemudian secara otomatis membentuk garis-garis gelombang menghasilkan gambar yang persis sama dengan arus sinkron bidang-bidang magnetis yang menggoyangkan cahaya elektron. Sesungguhnya itulah sistem bekerjanya televisi dewasa ini yakni elektron-elektron dengan kecepatan tinggi disalurkan melalui tabung yang hampir kosong, memantulkan cahaya membentuk titik-titik secara otomatis kemudian dipusatkan oleh bidang-bidang magnetis untuk membentuk gambar, inilah yang kita sebut televisi.

Jadi, tabung yang ada intinya merupakan arus bolak-balik merupakan elemen pokok dan esensial bagi teknologi pertelevisian. Sampai kini tabung tersebut masih dikenal sebagai Tabung Braun. Selain untuk televisi, juga digunakan untuk berbagai perlengkapan medis, komputer bahkan perlengkapan radar.


Bekerja sama dengan Guglielmo Marconi 

Dengan beberapa temuannya, Braun mendirikan perusahaan Braun-Siemens Gesellschaft dan Telefunken di Berlin. Kecenderungannya pun kembali ia buktikan pada tahun 1905 ia mampu memanfaatkan hipotesis yang dikembangkan oleh Maxwell bahwa untuk mendeteksi semua karakter unsur gelombang listrik dalam cahaya yang terlihat mungkin saja dapat dilakukan. Pada tahun 1905-1909 ia bersama ilmuwan Italia bernama Guglielmo Marconi membantu mengembangkan telegraf tanpa kawat dimana telegraf sebelumnya ditemukan oleh Marconi hanya dapat menyampaikan osilasi (getaran) yang terendam yang sangat membatasi jangkauan siarannya.

(Baca juga: "Penemu Radio: Guglielmo Marconi")

Maka, dengan kepiawaiannya, Braun akhirnya berhasil memecahkan masalah tersebut dengan dua kondensor dan sebuah gulungan kawat induksi dalam sirkuit osilasi tertutup guna mencegah getaran-getaran elektromagnetik yang hilang dalam perjalanan udara. Hal ini mendorong osilasi-osilasi yang juga dikenal sebagai umpan balik. Temuan itu membuat pemancar menjadi lebih kuat dibandingkan dengan temuan Marconi sebelumnya.

Atas jasanya dala dunia telegraf, maka pada tahun 1909 Braun bersama Marconi memperoleh hadiah Nobel. Sebetulnya Braun patut memperoleh Nobel pada tahun-tahun sebelum ia menemukan sistem Telegraf, namun dunia pada saat ini belum secara pasti memandang bahwa temuan tabung gambar merupakan nenek moyang televisi dan perlengkapan lainnya. Namun begitu, hadiah Nobel yang disandang atas jasa temuan bidang telegraf membuat dirinya kokoh sebagai ilmuwan sejati.

Pada tahun 1911 ia membangun sebuah stasiun di Sayville. Pada tahun 1914 ia bekerja sama dengan Count Zeppelin, mengembangkan sambungan-sambungan radio untuk navigasi penerbangan. Pada bulan Desember 1904 ia melawat ke Amerika Serikat untuk tujuan bisnis alat-alat teknologi temuannya. Sayangnya selang beberapa waktu kemudian Perang Dunia I meletus. Braun terpaksa menetap di Broklyn (USA), ia tidak bisa pulang ke negaranya. Setelah menetap di Amerika Serikat selama empat tahun, Braun meninggal dunia dalam usia 68 tahun tepatnya tanggal 20 April 1918. Sebelum wafat ia sempat menulis sebuah buku yang berjudul Fisika untuk Wanita.


Sumber: