Michael Iskandar - Penemu Teknologi Mesin BIG BANG

Michael Iskandar
Michael Iskandar adalah Seorang Pembalap motor dan Ahli otomotif Indonesia. Namanya yang dikenal sebagai pembalap Suzuki ditahun 1949, kemudian berlanjut menjadi bagian tim riset balap motor Suzuki di tahun 1963 dan juga sebagai tokoh dibelakang suksesnya prestasi balap motor Indonesia. Ia dikenal karena telah menemukan teknologi Big Bang untuk motor GP Yamaha.


Biografi

Michael Iskandar atau yang akrab dipanggil Om Chia menpunyai nama asli Tjia goan Heong, lahir pada tahun 1957. Waktu kecil Om Chia suka memilihara ayam dan semasa di padang Om Chia sekolah sampai tingkat tujuh di sekolah Veteran Belanda belum menyelesaikan studinya Om chia pindah ke medan melanjutkan STM tapi sayangnya hanya setengah jalan saja.

Saat masih muda Michael Iskandar pernah menjadi anak band. Ia mampu memainkan alat musik gitar dan ukulele. Hampir tiap malam minggu, tidak pernah absen untuk menggelar pertunjukan internal bersama rekan-rekannya.

Om Chia yang pernah merasakan jaman penjajahan Jepang...mengaku pada saat itu indonesia sangantlah susah, lalu om Chia bekerja dengan jepang di alat-alat pertanian. Di pabrik itu ada seorang belanda yang mempunya mesin Harley tua dan di perbaiki kembali..saat itu om Chia sering memperhatikan, membantu mencuci,merwat harley itu..saat itu Om Chia masih asing dan terheran-heran dengan mesin motor ...kenapa motor kok bisa jalan...?

Mulali lah Om Chia tertarik lebih dalam untuk mengetahui motor lebih dalam...karena ke uletan dan kerja kerasnya Om Chia sangat di sayang oleh atasannya. Sewaktu bekerja di jepang Om Chia punya teman yaitu Montero keturunan Portugis.

Setelah jepang kalah Om Chia dan Montero di evakuasi ke batavia di jemput oleh orang inggris disana om Chia Dan montero bekerja dengan militer belanda di militer transport dienst (MTD) di mana om Chia menengani bagian transport Militer di bagian service mobil secara otodidak om Chia mempelajari mesin-mesin itu.

Setelah sahabatnya naik pangkat dan di hadiahi sebuah motor dinas yaitu Harley, om Chia yang terpesona itu akhirnya diam-diam menaiki motor itu padah sama sekali om Chia tidak pernah mengendarai motor sebelumnya akhirnya terjadi kericuhan memancing kepala (MTD) keluar yaitu Ir.Lapre setelah mau di marah-marahi dan mau di hukum akhirnya dengan bantuan montero om Chia di pindahkan ke bagian bengkel Motor-motor dinas, disitu om Chia mulai terjun langsung ke dunia motor, di sana om Chia bekerja sama dengan ke dua temannya yaitu mayor Balyet dan sersan Denjider lagi-lagi di dalam bekerja om Chia tidak setengah-setengah, om Chia begitu di perhatikan dan sangat di sayangi, dalam waktu singkat saja om Chia di angkat menjadi kepala kelompok bengkel sservice motor.


Menjadi pembalap

Sejak tahun 1949, Om Chia menjadi pembalap yang membawa bendera Suzuki. Loyalitasnya pada profesi yang dijalani melahirkan keparcayaan dan hasil yang maksimal. Hingga akhirnya pada tahun 60an Om Chia berputar haluan, namun tetap dalam koridor dunia balap dengan menjadi mekanik. Sejak saat itu, karirnya terus meningkat dan terus berkreasi sesuai iklim balap Indonesia dan mengawal berbagai pembalap tanah air.

Namanya yang dikenal sebagai pembalap Suzuki ditahun 1949, kemudian berlanjut menjadi bagian tim riset balap motor Suzuki di tahun 1963 dan juga sebagai tokoh dibelakang suksesnya prestasi balap motor Indonesia.

Om Chia muncul di arena balap bersama gunardi (Thio Tjang Djen) dan ong Soe ho pada 1958, om Chia terjun di lintas balap Curug dengan mengendarai Vellocete buatan Inggris, setelah itu om Chia terjun di lintasan balap Cililitan dengan mengendarai gold Star,kemudian kembali ke curug.

Pada tahun 1960 JAJ Grasuis (Jan alex Jacobus, orang belanda) bersama dengan bambang gunardi (Thio Tjang Djen) dan Michael Iskandar (Tjia goan Heong) mewakili indonesia dalam perlombaan balap motor Lionel pereira Challange Cup di seri Langka.

Sejarah Motor Balap JAJ Grashuis selama dua dekade berikutnya mencerminkan kebangkitan OR Otomotif di Tanah Air di era 1950an namanya pasti di sebut-sebut pembalap di era selanjutnya bila berbicara tentang olah raga otomotif di Tanah Air.

Hasil riset nya berhasil membawa Suzuki Shogun dan Smash menjadi momok yang menakutkan bagi lawannya di balapan Indoprix, bersama Tim Suzuki TOP1 BRT SHC FDR Chia Felix. Selain itu, Om Chia juga pernah menyabet gelar Juara Asia pada 2008 silam bersama pembalapnya Owie Nurhuda.

Michael Iskandar mulai muncul di berbagai arena Balap pada tahun 1957, dua tahun kemudian berlangsung dengan bang gunardi (Thio Tjang Djen) dan ong Soe hosetealh itu om Chia lebih aktif mengkorek motor Suzuki yang pada saat Itu menjadi saingan terberat Yamaha, pembalap yang sering menang di atas motor Suzuki A100 Hasil Korekannya adalah Hendra Abauw,Tirta Saputra Beng Soeswanto, Maneke cho, Om Jadi sering mendampingi pembalap dalam lomba balap motor di luar negeri seperti Malaysia, Siangapura, Macau, Thailand dan Jepang, setelah itu banyak para pembalap muda muncul sebagai Juara dengan rakitan mesin Om Chia.
  • Generasi ke1, Abauw,Beng soeswanto,inton, Ashun Bahar
  • Generasi Ke 2, Nanag gunawan, Doni W (solo), Beng Kim, Kosasih, Bilham, Jhoni Wijaya, Popey, Iyen,Alm Lili (bali), leo Santana, herman D, (Tek Kwie), nenet Taraya
  • Generasi ke 3, Hong Cuan, En Lie, yayang ompong, Hong An, Akong, Deden, Arsyad, Karry hutama
  • Generasi ke 4, Felix Jy, Decky setiawan, Awi, Asep Hendro, Dadang Nugraha, Imanudin, Girianto
  • Generasi 5, Sigit Sugiarto, Deny, Bima Octavianuz
  • Generasi ke 6, Rafid Poppy, Hendriansyah, Bima Aditia
  • Generasi ke 7, Febrianus Balang,Owie Nurhuda, Ahmad Kohar

Teknologi Big Bang

Bigbang adalah teknologi yang diterapkan pada sepeda motor balap (Moto GP) yamaha yang ditemukan oleh Michael Iskandar. Keunggulan teknologi pada mesin ini yaitu memiliki penyaluran tenaga yang lebih halus meskipun sistem pemindah daya sering kali membuat motor mengalami slide pada ban belakang.  Teknologi ini juga membuat motor tampil lebih meyakinkan dilintasan yang menikung. Sebagai raja tikungan Valentino Rossi sangat menggemari mesin ini. Karena Rossi memiliki keunggulan ketika melakukan manuver tikungan. Pada sejarahnya Rossi memang lebih banyak berkutat dengan mesin Big-bang ketimbang screamer. Mulai dari Honda tahun 2002 lewat RCV211v hingga tahun 2010 dengan Yamaha M-1. The Doctor selalu menggunakan mesin big-bang. Kebanyakan pembalap modern lain pun lebih menyukai teknologi big bang ketibang teknologi lain semisal screamer yang terkenal liar.

Secara perbandingan, diputaran tinggi, power mesin screamer lebih sulit dikendalikan dari pada mesin big bang. Karena tiap interval 180 derajat putaran engkol terjadi langkah usaha.
Beda dengan mesin big bang, 2 ledakan terjadi berurutan (hampir bersamaan), tapi setelah itu ada interval yang cukup lama sebelum terjadi 2 ledakan berurutan berikutnya. Itulah kenapa ada yang menyebutnya big bang dan ada yang menyebutnya long bang.

Teknologi big bang sudah terbukti handal di lintasan Moto GP. Misalnya pada Yamaha M1 800 cc, sebagai satu-satunya mesin big bang, MI 800 mampu melawan mesin screamer Ducati & Honda. Teknologi ini membuat mesin begitu lincah ditikungan dan membuat pembalapnya unggul saat adu cepat dan mesin juga memiliki daya tahan hingga diakhir balapan.

Keunggulan lainnya dari mesin big bang adalah ban yang lebih awet dipakai balapan karena adanya jeda yang cukup lama, dibanding teknologi lain yang menyebabkan ban menerima hentakan power dari mesin.


Penghargaan
  • Penghargaan dari Indo Mobil karena prestasi dan kesetiaannya pada Suzuki
  • Diakui prestasinya oleh IMI (Ikatan Motor indonesia)

Kematian

Om Chia mulai sakit-sakitan setelah ditinggal sang Isteri tercinta, Maria Elisabeth pada tahun 2009. Hingga akhirnya Om Chia mengehembuskan nafas terakhirnya di RS Prima Medika Denpasar, Bali, setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kake 11 cucu ini menghembuskan nafas terakhirnya diusia yang ke 84 tahun karena menderita komplikasi kanker prostat pada 4 Mei 2010 di Denpasar, Bali. Jenazah Om Chia dimakamkan di pemakaman Sandiego Hill, Karawang Barat.


Sumber: